News Update
Home » » Bung Karno Yang Populer di Luar Negeri.......

Bung Karno Yang Populer di Luar Negeri.......



Tahun 1962 menurut majalah Life, Sukarno adalah Presiden di dunia yang paling dikagumi dan menjadi pusat perhatian dunia. Dibawah Sukarno, pemimpin yang populer adalah Kennedy dan Mao Tse Tung. Life juga mencatat Sukarno adalah pemimpin dunia yang jika ke luar negeri mendapat sambutan luar biasa. Di Amerika Serikat 100 ribu orang berjajar menyambut Sukarno dari Gedung Senat dimana Sukarno berpidato sampai pada tempat-tempat yang dikunjungi Sukarno, di Russia pernah ada Pesta Rakyat bernama Pesta Sukarno. Beberapa negara bahkan mengabadikan nama jalan boulevard-nya sebagai Jalan Sukarno.

Sukarno pernah menjadi harapan dunia baru yang damai. Idenya tentang jalan ketiga Non Blok disambut baik Kruschov dan Kennedy. Double K ini pernah akan bertempur di Berlin saat tank mereka berhadap-hadapan, juga soal penempatan kendali nuklir di Kuba. Sukarno-lah yang menyelesaikan agar kedua belah pihak menahan diri dan membangun satu bentuk hubungan co-existence, hubungan saling mengakui keberadaan masing-masing istilah Sukarno-nya dalam pidato tentang Co-Existence di Jakarta "Lu ada, Gue Ada". Kemampuan Sukarno sebagai diplomat dunia ini tidak begitu disukai pihak-pihak yang berkepentingan agar permusuhan Amerika Serikat dan Sovjet Uni terwujud, karena dengan permusuhan itu AS memiliki alasan untuk menginvasi negara-negara yang beraliran komunisme untuk dijadikan satelit AS, begitu juga kelompok kiri tidak menyukai Bung Karno yang nasionalis itu karena anti pada Internasionalisme. Kennedy yang awalnya tidak menyukai Bung Karno berbalik arah menjadi suka pada gaya Bung Karno, dan kemudian mendorong terbentuknya perdamaian dunia dengan pemuda sebagai pelopornya, hal ini dilakukan Kennedy karena nasihat Sukarno bahwa untuk melakukan perubahan maka yang diberikan garda-nya adalah kaum muda. Atas dasar inilah Kennedy membentuk 'Peace Corps'.

Perwujudan damai ini kemudian menghasilkan kebebasan Irian Barat yang diambil alih Indonesia dan Kennedy mendekat pada Moskow untuk membuka jalan perundingan. Lepasnya Irian Barat dan pembangunan koridor damai inilah yang akhirnya menghabisi nyawa Kennedy dan juga Sukarno beberapa tahun kemudian.

0 comments:

Post a Comment