Gaji Bung Karno- Bung Hatta dan Gaji SBY
Di tahun 1945 Bung Karno dan Bung Hatta digaji 1.000 gulden (edisi de Japaansche regering) = gulden jepang, patokan harga beras saat itu 25 sen/kg. Indikator lain lagi 1 gulden = US$ 2,65, berarti 1.000 gulden = US$ 2.650 atau kira-kira nilai sekarang setara Rp.23.850.000,- dan Gaji SBY Rp. 62.000.000,- dana taktis 2 Milyar dan biaya kunjungan ke luar negeri Rp. 80,53 Milyar per tahun. Belum fasilitas renovasi rumah dan lain-lain. Ini artinya gaji Bung Karno dan Bung Hatta lebih kecil nilainya daripada SBY. Dan bila dibandingkan dengan dana taktis serta dana kunjungan (berpergian) maka tunjangan mereka amat jauh berbeda. Dalam setahun ceruk dana yang bisa digunakan SBY atas fasilitas negara bisa mencapai 100 Milyar lebih. Sementara Bung Karno dan Bung Hatta 100 jutaan (nilai sekarang).
Bung Karno dan Bung Hatta saat itu berkunjungan dengan menggunakan kereta api dan pernah juga dengan pesawat yang resikonya ditembaki oleh NICA setelah 1945. Selama di Djakarta Agustus 1945- awal 1946 Bung Karno tiap malam berpindah-pindah tempat tidur dan dua kali rumahnya diberondong peluru NICA yang membonceng sekutu. Atas perlindungan Sri Sultan HB IX seluruh pemerintahan dibawa ke Yogyakarta. Di Yogyakarta pemerintahan RI tidak memiliki uang untuk menggaji pegawainya, dengan uangnya sendiri Sri Sultan HB IX menalangi gaji Pemerintah yang diperkirakan nilainya saat ini bisa 1.1 Trilyun untuk membiayai pemerintahan darurat. Sri Sultan membongkar kas keraton dan menjaminkan keutuhan Republik. Selama menjadi Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak mau digaji. Bahkan semua menteri di tahun 1945 hampir semuanya tidak memikirkan gaji, menurut Rosihan Anwar dalam catatannya :"Menteri-menteri itu menganggap kerja bakti untuk rakyat". Tidak ada mobil mewah, yang ada sepeda. Banyak dari menteri rapat kabinet dengan naik becak.
Baik Bung Karno dan Bung Hatta tidak pernah mengeluhkan soal gaji. Di akhir hidupnya bahkan Bung Karno tidak punya uang sama sekali, sampai-sampai pengen jajan duku minjem duit ajudannya yang bernama Putu Nitri. Bung Hatta tidak pernah mengeluhkan penghasilannya, kisah terkenal adalah ia menyimpan gambar iklan sepatu Bally dari koran dan mengumpulkan uang untuk membeli sepatu itu, di akhir hidupnya uang pensiuan Bung Hatta bahkan tak cukup buat bayar listrik, Ali Sadikin Gubernur DKI yang membantu untuk mengurusi listrik dan air rumah Bung Hatta.
Hasil kerja para pemimpin saat itu :
1. Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mewariskan modal nasional luar biasa dan menjadi negara dengan kekayaan sumber daya alam nomor tiga di dunia.
3. Mewariskan rasa kebangsaaan yang hidup.
4. Mewariskan dasar-dasar konstitusi dan landasan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara Pemerintahan SBY apa yang bisa dihasilkan?
Bung Karno dan Bung Hatta saat itu berkunjungan dengan menggunakan kereta api dan pernah juga dengan pesawat yang resikonya ditembaki oleh NICA setelah 1945. Selama di Djakarta Agustus 1945- awal 1946 Bung Karno tiap malam berpindah-pindah tempat tidur dan dua kali rumahnya diberondong peluru NICA yang membonceng sekutu. Atas perlindungan Sri Sultan HB IX seluruh pemerintahan dibawa ke Yogyakarta. Di Yogyakarta pemerintahan RI tidak memiliki uang untuk menggaji pegawainya, dengan uangnya sendiri Sri Sultan HB IX menalangi gaji Pemerintah yang diperkirakan nilainya saat ini bisa 1.1 Trilyun untuk membiayai pemerintahan darurat. Sri Sultan membongkar kas keraton dan menjaminkan keutuhan Republik. Selama menjadi Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak mau digaji. Bahkan semua menteri di tahun 1945 hampir semuanya tidak memikirkan gaji, menurut Rosihan Anwar dalam catatannya :"Menteri-menteri itu menganggap kerja bakti untuk rakyat". Tidak ada mobil mewah, yang ada sepeda. Banyak dari menteri rapat kabinet dengan naik becak.
Baik Bung Karno dan Bung Hatta tidak pernah mengeluhkan soal gaji. Di akhir hidupnya bahkan Bung Karno tidak punya uang sama sekali, sampai-sampai pengen jajan duku minjem duit ajudannya yang bernama Putu Nitri. Bung Hatta tidak pernah mengeluhkan penghasilannya, kisah terkenal adalah ia menyimpan gambar iklan sepatu Bally dari koran dan mengumpulkan uang untuk membeli sepatu itu, di akhir hidupnya uang pensiuan Bung Hatta bahkan tak cukup buat bayar listrik, Ali Sadikin Gubernur DKI yang membantu untuk mengurusi listrik dan air rumah Bung Hatta.
Hasil kerja para pemimpin saat itu :
1. Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mewariskan modal nasional luar biasa dan menjadi negara dengan kekayaan sumber daya alam nomor tiga di dunia.
3. Mewariskan rasa kebangsaaan yang hidup.
4. Mewariskan dasar-dasar konstitusi dan landasan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara Pemerintahan SBY apa yang bisa dihasilkan?
0 comments:
Post a Comment